
15 Dec Rahasia Menulis Objektif CV yang Membuat HRD Tak Bisa Menolak
Objektif dalam CV adalah bagian yang sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya memiliki peran penting dalam menarik perhatian HRD. Bagian ini tidak hanya sekadar mencantumkan tujuan karier, tetapi juga menggambarkan visi profesional dan alasan kuat mengapa kamu melamar posisi tersebut.
Namun, apakah objektif dalam CV benar-benar diperlukan? Bagaimana cara menulisnya agar efektif dan tidak terkesan klise? Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu objektif dalam CV, mengapa penting, serta cara menulisnya dengan tepat agar CV-mu lebih menonjol di mata rekruter.
Apa Itu Objektif dalam CV?
Objektif dalam CV adalah pernyataan singkat yang menjelaskan tujuan karier serta rencana profesionalmu ke depan. Bagian ini umumnya berada di bagian awal CV, tepat setelah identitas diri.
Berbeda dengan deskripsi diri yang lebih umum, objektif dalam CV secara spesifik menggambarkan:
- Tujuan karier yang ingin dicapai.
- Bidang keahlian atau industri yang ingin ditekuni.
- Alasan melamar posisi yang kamu incar.
Objektif ini bertujuan untuk memberi gambaran singkat kepada HRD mengenai motivasimu dalam melamar pekerjaan tersebut dan menunjukkan bahwa kamu tidak melamar secara acak, melainkan sudah memiliki arah karier yang jelas.
Mengapa Objektif dalam CV Penting bagi HRD?
Bagi HRD, objektif dalam CV adalah salah satu elemen yang membantu menilai kecocokan kandidat dengan posisi yang dilamar. Berikut beberapa hal yang dinilai oleh HRD melalui objektif dalam CV:
1. Tujuan Melamar yang Jelas
HRD dapat melihat apakah tujuan kariermu sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Contohnya, jika kamu menulis:
“Saya seorang content writer yang ingin mengembangkan kemampuan SEO dan strategi konten untuk meningkatkan brand awareness.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kamu serius ingin memperdalam pengetahuan dalam bidang yang relevan dengan pekerjaan tersebut.
2. Rencana Karier yang Terarah
Objektif yang baik akan menunjukkan bahwa kamu memiliki perencanaan karier yang matang. Ini menandakan bahwa kamu tidak asal melamar, tetapi memang berkomitmen untuk mengembangkan karier di bidang tersebut.
3. Kecocokan dengan Posisi yang Dilamar
Dari tujuan melamar dan rencana karier yang dijelaskan, HRD bisa menilai kecocokanmu dengan posisi yang dibutuhkan. Ini juga membantu mereka memahami motivasimu sehingga proses wawancara bisa lebih terarah.
Perbedaan Objektif dan Deskripsi Diri di CV
Masih bingung membedakan objektif dengan deskripsi diri? Secara sederhana:
- Objektif dalam CV: Fokus pada tujuan karier dan alasan melamar pekerjaan.
- Deskripsi diri: Lebih luas, mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian.
Objektif umumnya lebih singkat dan spesifik, sementara deskripsi diri menjelaskan siapa kamu secara profesional.
Cara Menulis Objektif dalam CV yang Efektif
Menulis objektif dalam CV bukan sekadar menyatakan tujuan, tetapi harus dibuat menarik dan relevan dengan posisi yang dilamar. Berikut tipsnya:
1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Spesifik
Hindari kalimat yang terlalu umum seperti, “Ingin bekerja di perusahaan yang berkembang.” Sebaiknya gunakan kalimat yang lebih spesifik dan relevan, misalnya:
“Berpengalaman dalam digital marketing dan ingin memperdalam strategi SEO untuk membantu perusahaan meningkatkan visibilitas online.”
2. Sesuai dengan Posisi yang Dilamar
Sesuaikan objektif dengan posisi yang kamu lamar. Jika melamar sebagai UI/UX designer, maka tonjolkan minat dan keahlian dalam desain antarmuka pengguna.
3. Singkat dan Padat
Objektif dalam CV idealnya terdiri dari 2-3 kalimat singkat yang langsung ke intinya. Jangan bertele-tele agar HRD bisa langsung menangkap poin utamanya.
Contoh Objektif dalam CV Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Berikut beberapa contoh objektif dalam CV berdasarkan jenjang pendidikan untuk mempermudah penulisan yang sesuai dengan kebutuhan:
1. Contoh Objektif untuk Fresh Graduate S1
“Lulusan S1 Manajemen dengan minat dalam analisis data bisnis. Berpengalaman menggunakan Google Analytics dan Tableau. Ingin mengembangkan karier sebagai data analyst untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan berbasis data.”
2. Contoh Objektif untuk Fresh Graduate D3
“Lulusan D3 Administrasi Bisnis dengan pengalaman magang di perusahaan FMCG. Memiliki keterampilan manajemen dokumen dan administrasi yang baik. Tertarik untuk berkontribusi sebagai staf administrasi di industri retail.”
3. Contoh Objektif untuk Fresh Graduate SMA/SMK
- SMA IPA:
“Lulusan SMA IPA yang tertarik pada bidang administrasi. Berpengalaman sebagai sekretaris organisasi dan mahir mengoperasikan Microsoft Office. Ingin memulai karier sebagai staf administrasi untuk mendukung efisiensi operasional perusahaan.” - SMK Akuntansi:
“Lulusan SMK Akuntansi dengan pemahaman dasar tentang pembukuan dan laporan keuangan. Ingin mengembangkan keterampilan dalam lingkungan kerja profesional di bidang keuangan.”
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menulis Objektif CV
- Menggunakan Kata-Kata Klise
Contoh: “Ingin bekerja di perusahaan yang berkembang.” Gantilah dengan pernyataan yang lebih spesifik dan relevan dengan posisi yang dilamar. - Terlalu Umum dan Tidak Relevan
Pastikan objektif sesuai dengan posisi yang dilamar, sehingga menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan siap berkontribusi. - Bertele-Tele dan Tidak Fokus
Objektif yang terlalu panjang akan membuat HRD kehilangan fokus. Gunakan kalimat yang ringkas dan to the point.
Peran Penting Objektif dalam CV
Objektif dalam CV bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan kesempatan untuk menunjukkan keseriusan dan arah kariermu. Dengan menulis objektif yang spesifik, relevan, dan singkat, kamu bisa meningkatkan peluang dipanggil ke tahap wawancara.
Ingatlah untuk selalu menyesuaikan objektif dengan posisi yang dilamar dan gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Dengan begitu, CV-mu akan lebih menonjol dibandingkan pelamar lainnya.
Sudah siap menulis objektif dalam CV yang menarik perhatian HRD? Mulailah sekarang dan tingkatkan peluangmu untuk meraih karier impian!